Sudah 4 bulan aku tinggal di
kota ini. Jauh dari orang tua dan jauh dari hiruk
pikuk
kota beserta kemacetannya. Ternyata kalau kita menelaah kesehariannya ternyata
kota ini cukup menarik dan aku bisa melihat perbedaan – perbedaan mencolok di
kota ini. Terutama dari kotaku
kota bandung tercinta.
Pertama – tama kita lihat geografi jombang
Luas wilayahnya 1.159,50 km², dan jumlah penduduknya 1.165.720 jiwa (2005). Pusat kota Jombang terletak di tengah-tengah wilayah Kabupaten, memiliki ketinggian 44 meter di atas permukaan laut, dan berjarak 79 km (1,5 jam perjalanan) dari barat daya Kota Surabaya , ibu kota Provinsi Jawa Timur. Jombang memiliki posisi yang sangat strategis, karena berada di persimpangan jalur lintas selatan Pulau Jawa (Surabaya-Madiun-Jogjakarta), jalur Surabaya-Tulungagung, serta jalur Malang-Tuban
Keanekaragam agama
Di jombang terdiri dari agama Islam, Kristen, Khatolik, kong hu chu, Budha dan hindu. Dapat kita lihat terutama di jalan wahidin ada Mesjid , gereja dan skolah untuk kaum nasrani. Di jalan ….. dapat kita lihat kuil yang cukup megah yang digunakan sebagai tempat ibadah bagi kaum kong hu chu.
Walaw jombang di dominasi dengan yang beragama islam dapat kita keanekaragaman disini . Mesjid dapat berdampingan dengan gereja. Ada kuil untuk kaum kong hu chu . Jadi kota ini walaw kota santri tetap terjaga keanakeragamananya. Soal kerukunan sich ya namanay Indonesia rasa toleransinya cukup besar. Dan ini aku lihat di kota ini kemarin waktu Imlek aku lihat beberapa toko tutup untuk menghormati imlek . Ini hal yang langka aku lihat di kota – kota lain
Sarana transportasi
Disini yang umum paling sering digunakan masyrakat adalah becak dan becak bermotor. Ada bis antar kota, ada pula angkot untuk kendaraan antar kota. Tapi karena kotanya termasuk kecil maka becak lah yang digunakan. Dan ada lagi yang namanya odong-odong bagi kotya besar ododng-odong digunakan untuk di tempat rekreasi namun di kota jombang digunakan sebagaai sarana transportasi.
Pecel
Bagi masyarakat jawa tentu mengenal pecel. Yaitu Sayur dan kubis disertai bumbu kacang. Ini yang menjadi ciri khas makanan pagi disini dapat kita lihat banyak nya penjuala pecel menggunakan sepeda. Denagan duit 2000-5000 rupiah kita sudah mendapatkan makanan pecel lengkapa dengan isinya baik tahu, temped an telor disertai dengan peyek. Jadi jikalau kisanak
bertandang ke
kota kecil ini jangan lupa makan pecel ya .
dengar Jombang... Ingat Rian sang jagal
BalasHapusiya .... eh ada gusdur juga
BalasHapus